Sabtu, 16 Mei 2020

Pemisahan Zat Warna Alami pada Buah dengan Kromatografi Lapis Tipis

Pemisahan zat warna alami pada buah dengan kromatografi lapis tipis


I.         ACARA

Pemisahan zat warna alami pada buah dengan kromatografi lapis tipis

 

II.      TUJUAN

1. Dapat mengetahui warna penyusun dari buah

2. Dapat menghitung faktor retensi

 

III.   ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Gunting Chumber

2. Pensil

3. Penggaris

4. Lumpang dan alu

5. Kain saring

6. Cawan arloji

7. Pisau

 

Bahan :

1.      Sampel buah naga

2.      Sampel buah wortel

3.      Plat kromatografi lapis tipis

4.      Akuades

5.      Alkohol

6.    K2Cr2O7



IV.   LANGKAH KERJA

A. Preparasi sampel

No

Langkah kerja

Keterangan

1.

Sampel wortel diparut kemudian diperas dan diambil sarinya, sampel buah naga diperas dan diambil sarinya

Sampel wortel dan buah naga sudah diambil sarinya

2.

Masing-masing sampel sari tadi dipanaskan dengan spritus

Sampel sudah dipanaskan dengan spritus


 

 

 

B. Analisis sampel

No

Langkah kerja

Keterangan

1.

Membuat tanda batas atas dan bawah dengan pensil kemudian totolkan sari sampel di batas bawah pada plat KLT

Plat KLT sudah diberi tanda dan sudah ditotoli sari sampel.

2.

Membuat eluen akuades + alkohol dengan perbandingan 2:1, kemudian masukan dalam chamber

Eluen sudah dibuat dan dimasukkan chamber.

3.

Memasukkan plat KLT yang telah ditotoli ke chamber yang berisi eluen, kemudian mengamati elusi yang terjadi

Plat KLT sudah dimasukkan chamber.

4.

Setelah elusi selesai keluarkan plat dari chamber, memeberi tanda pada setiap perubahan warna yang terlihat

Plat KLT telah dikeluarkan dan lansung diberi tanda pada setiap perubahan warna.

5.

Menunggu plat KLT kering kemudian disemprot dengan larutan K2Cr2O7, beri tanda pada setiap perubahan warna yang terlihat dan catat hasilnya

Plat KLT sudah kering kemudian disemprotkan larutan K2Cr2O7.












V.      Hasil Pengamatan 

No

Sampel

Hasil pengamatan

1.

Buah Naga

Ungu : 5,8 cm

2.

Wortel

Orange : 0,15 cm

Batas antar garis batas : 5,9 cm


VI.   PERHITUNGAN


VII. VII.PEMBAHASAN

Pada praktikum kromatografilapis tipis eluen yang digunakan adalah campuran dari akuades dan alkohol dengan perbandingan 2:1.

Sampel wortel pada kelompok kami terlalu encer, sehinggga pada saat melakukan pengamatan perubahan warna tidak terlihat dan hanya menunjukkan warna awal sampel tersebut yaitu warna orange.

 Sampel buah naga pada praktikum kromatografi lapis tipis memiliki afinitas yang besar terhadap eluen.

VIII. KESIMPULAN

Dalam praktikum kromatografi lapis tipis yang kami lakukan pada sampel buah naga dan wortel terbentuk warna ungu dan orange. Hasil praktikum dengan pelarut akuades dan alkohol 2:1, sebagai berikut :

a)        Buah naga

Rf ungu : 0,983

b)        Wortel

Rf orange : 0,0254

Rabu, 06 Mei 2020

Pemisahan zat warna tinta menggunakan metode kromatografi kertas teknik radial


                       KROMATOGRAFI KERTAS TEKNIK RADIAL

I.   ACARA
Pemisahan zat warna tinta menggunakan metode kromatografi kertas teknik radial

II. TUJUAN
Dapat mengetahui warna penyusun dari warna hitam, biru dan merah muda
Dapat mengetahui faktor retensi

III. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
Beaker glass 1000ml
Beaker glass 300ml
Cawan porselin
Cawan arloji
Kertas saring biasa
Penggaris
Pensil
Stopwatch
Gunting
BAHAN:
Akuades
Alkohol
 Tinta warna hitam, biru dan merah muda

IV. LANGKAH KERJA DAN DATA PENGAMATAN
No.
Langkah Kerja
Data Pengamatan
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Alat dan bahan sudah disiapkan
2.
Melipat kertas saring biasa yang berbentuk lingkaran menjadi 6 bagian yang sama besar
Kertas saring sudah dilipat menjadi 6 bagian yang sama besar
3.
Membuat garis batas pada setiap bagian dengan ukuran 0,5 cm
Garis bats pada setiap bagian sudah dibuat 0,5 cm
4.
Menggunting salah satu bagian hingga tanda batas bawah kemudian dilipat kebelakang
Salah satu bagian sudah digunting hingga tanda batas bawah dan sudah dilipat kebelakang
5.
Menotolkan tinta pada batas bawah dengan warna hitam, biru dan merah muda
Tinta sudah ditotolkan pada batas garis bawah
6.
Memasukkan akuades kedalam cawan porselin kemudian mencelupkan bagian yang dipotong kedalam akuades
Akuades sudah dimasukkan kedalam cawan porselin dan bagian yang dipotong sudah tercelup kedalam akuades
7.
Biarkan sampai terjadi elusi sambal ditutup menggunakan cawan arloji
Tinta sudah terelusi
8.
Menunggu dan menghitung waktu yang dibutuhkan eluen hingga tanda batas
Waktu yang dibutuhkan adalah 22 menit
9.
Memberi tanda batas pada setiap perubahan warnanya dan catat hasilnya
Pada kromatografi kertas saring biasa dengan eluen akuades
-Hitam : terurai menjadi warna merah muda, ungu, orange dan biru
- Biru : terurai menjadi warna biru
- Merah muda : terurai menjadi warna merah muda
10.
Mengulangi langkah No. 1-7 namun eluennya diganti dengan alkohol
Langkah No. 1-7 sudah diulangi dan eluen diganti alkohol
11.
Menunggu dan menghitung waktu yang dibutuhkan eluen hingga tanda batas
Waktu yang dibutuhkan adalah 23 menit
12.
Memberi tanda batas pada setiap perubahan warnanya dan catat hasilnya
Pada kromatografi kertas saring biasa dengan eluen alkohol
-          Hitam : terurai menjadi warna merah muda, orange, kuning, coklat, biru dan unggu
-          Biru : terurai menjadi warna biru
Merah muda : terurai menjadi warna merah muda

Hasil Pengamatan
No.
Pelarut
Warna
Hasil Pengamatan
1.
Akuades
Hitam
Merah muda : 1,8 cm
Ungu : 2,4 cm
Orange : 3,1 cm
Biru : 3,2 cm
Biru
Biru : 2,8 cm
Merah muda
Merah muda : 0,3 cm
Batas eluen : 3,2 cm
2.
Alkohol
Hitam
Merah muda : 1,4 cm
Orange : 1,8 cm
Kuning : 2,2 cm
Coklat : 2,3 cm
Biru : 3 cm
Ungu : 3,1 cm
Biru
Biru : 3 cm
Merah muda
Merah muda : 3 cm
Batas eluen : 3,1 cm

V. PERHITUNGAN


I.            PEMBAHASAN
Pergerakan komponen dan eluen mengikuti serat kertas saring. Selain itu akuades dapat menghasilkan dipol permanen yang sangat kuat oleh karena itu akuades dianggap memiliki polaritas sangat kuat. Sehingga jika dibandingkan alcohol, akuades lebih cepat terserap oleh kertas saring yang menyebabkan pembentukan spot-spot noda lebih cepat terbentuk pada fase gerak menggunkan akuades.
Pada praktikum kali ini tinta hitam menghasilkan warna biru dari eluen akuades. Rf dari warna biru ini adalah 1. Hal ini berarti elusi biru dari warna hitam memiliki tingkat kepolaran yang sama dengan akuades. Ini didasari dari prinsip Like Dissolves Like yaitu sampel akan terbawa dengan pelarut yang memliki sifat mirip dengan sampel. Ini berarti elusi warna biru bersifat polar, karena akuades bersifat polar.
Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah, begitupun senyawa yang mempunyai Rf lebih kecil, ini berarti mempunyai kepolaran yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan fase dian bersifat polar Senyawa yang lebih polar akan tertahna kuat pada fase diam, sehingga menghasilkan nilai Rf yang rendah ini terjadi pada tinta merah muda dengan eluen akuades menghasilkan waena merah muda dengan hasil Rf 0,09375.
Warna ungu bila dengan akuades memiliki Rf 0,75 sedangkan dengan alcohol memiliki nilai Rf 1. Ini berarti bahwa warna ungu pada spidol hitam memliki sifat yang hanpir sama dengan alcohol atau memiliki afinitas yang besar terhadap eluennya.


VII.   KESIMPULAN
Dalam praktikum kromatografi kertas teknik radial yang kami lakukan pada tinta hitam terbentuk warna merah muda, ungu, orange, biru, kuning dan coklat. Pada tinta warna biru hanya terbentuk warna biru. Dan pada tinta merah muda juga hanya terbentuk warna merah muda.
Hasil praktikum sebagai berikut:
No.
Pelarut
Warna
Hasil Pengamatan
1.
Akuades
Hitam
Rf Merah muda : 0,5625
Rf Ungu : 0,75
Rf Orange : 0,9687
Rf Biru : 1
Biru
Rf Biru : 0,875
Merah muda
Rf Merah muda : 0,09375
2.
Alkohol
Hitam
Rf Merah muda : 0,4519
Rf Orange : 0,5806
Rf Kuning : 0,7096
Rf Coklat : 0,7419
Rf Biru : 0,9677
Rf Ungu : 1
Biru
Rf Biru : 0,9677
Merah muda
Rf Merah muda : 0,9677




TUGAS PERTANYAAN KIMIA KOMPUTASI

  TUGAS PERTANYAAN KIMIA KOMPUTASI Tugas Pertanyaan Kimia Komputasi 1.       Apa arti istilah kimia komputasi? Jawab : Kimia komputa...